Terapkan 5 Strategi Mengoptimalkan Time To Market dalam Pengembangan Produk Bisnis yang Efektif dan Efisien


Sebagai salah satu upaya dalam menunjang kesuksesan pengembangan produk maupun jasa layanan bisnis yang dilakukan, penting bagi para pebisnis untuk menerapkan beberapa strategi mengoptimalkan time to market di dalamnya.

Bagi Anda yang mungkin masih dikategorikan sebagai pebisnis pemula, maka perlu mengetahui beberapa strategi dalam mengoptimalkan time to market yang akan dibahas secara detail di ulasan berikut ini.

Baca Juga : Peluang Bisnis Rempah-Rempah dan Tips untuk Memulainya

Apa Saja Strategi Mengoptimalkan Time To Market dalam Pengembangan Produk Bisnis Perusahaan?


Sebelum membahas mengenai apa saja strategi mengoptimalkan time to market, ada baiknya bagi Anda untuk tahu mengenai apa itu time to market dalam perusahaan.

Seperti namanya, istilah time to market ini merujuk pada lamanya waktu yang dilakukan oleh tim produk perusahaan dalam menyelesaikan berbagai tugas selama melakukan kegiatan/aktivitas pengembangan produk. Baik itu dari mulai kegiatan riset produk, perencanaan dan ideasi produk sampai dengan produk tersebut siap untuk dipasarkan ke target pelanggan yang dituju.

Selain itu, penggunaan time to market satu ini juga nantinya bisa menjadi KPI atau indikator performance appraisal perusahaan dalam menilai seberapa kecepatan dan keefektifan tim produk dalam membuat sampai memasarkan produk untuk menghasilkan profitabilitas tinggi.

Dengan menerapkan strategi time to market, maka perusahaan lebih terbantu dalam menciptakan pengalaman pengembangan produk maupun jasa layanan untuk tim produk agar berjalan dengan lancar.

Berkaitan dengan hal tersebut, berikut ini ada beberapa strategi mengoptimalkan time to market yang bisa diterapkan oleh perusahaan.

1. Menyederhanakan Proses Pengembangan Bisnis Perusahaan yang Dimiliki

Perlu Anda ketahui, bahwa salah satu hambatan utama dalam mencapai strategi time to market yang cepat, yakni ada pada proses pengembangan yang sifatnya kompleks dan berbelit-belit.

Karena alasan itulah, maka diperlukan adanya pengoptimalan time to market dengan cara menyederhanakan proses pengembangan bisnis yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Terlebih lagi dalam mengoptimalkan time to market sendiri, biasanya diperlukan adanya pemahaman yang sifatnya komprehensif.

Yang mana, pemahaman tersebut memuat berbagai bagian product insight yang ikut terlibat langsung dalam proses pengembangan produk dan sumber daya yang dibutuhkan dalam menyelesaikannya.

Maka dari itu, disini perusahaan penting untuk mengumpulkan stakeholder utama bisnis dan turut mengidentifikasi potensi area peningkatan ataupun siklus hidup pengembangan secara bersama-sama.

Dimana, kedua hal tersebut biasanya sering kali mengalami permasalahan dalam upaya penerapan strategi mengoptimalkan time to market.

2. Menetapkan Tujuan Bisnis dan KPI yang Akan Dicapai Perusahaan

Seperti yang kita ketahui bersama, bahwasanya tidak ada strategi yang dapat berjalan sukses tanpa adanya tujuan yang jelas dan sistem pengukuran kinerja yang tepat.

Oleh karena itulah, dalam mengoptimalkan strategi time to market ini diperlukan penetapan tujuan bisnis dan KPI (Key Performance Indicators) yang ingin dicapai oleh perusahaan itu sendiri.

Dalam hal ini, ada beberapa poin penting yang perlu diperhatikan perusahaan seperti identifikasi tujuan bisnis, pemantauan KPI serta analisis dan perbaikan.

Dan sesuai dengan fungsi dan tujuan dari time to market sendiri, perusahaan sangat perlu untuk membuat tujuan bisnis dan KPI yang dinilai sudah mewakili pengembangan produk yang akan dilakukan.

Sehingga, hal inilah yang akan menjadikan perusahaan tidak hanya akan dapat melihat dampak perubahan di berbagai proses produksi saja. Akan tetapi, disini perusahaan juga akan dapat menunjukkan tingkat kesuksesan pertumbuhan bisnis yang dicapainya nanti.

3. Membuat Product Roadmap Khusus

Adapun untuk strategi mengoptimalkan time to market berikutnya yang perlu dilakukan perusahaan, yakni dengan membuat yang namanya product roadmap atau kerangka bisnis dalam memberikan gambaran mengenai arah pengembangan suatu produk.

Terlebih seperti yang kita ketahui, bahwa setiap produk baru yang dipasarkan umumnya memiliki beberapa elemen penting seperti kebutuhan sumber daya, jadwal sampai dengan biaya yang berbeda-beda satu sama lain.

Maka dari itulah, disini tim produk di perusahaan penting membuat product roadmap dengan memperhatikan product classification yang jelas dan terarah.

Dengan strategi time to market dengan product roadmap satu ini, maka akan menjadikan perusahaan bisa lebih memprioritaskan tugas secara efektif dan memberikan adanya visibilitas yang baik untuk tim perusahaan lainnya.

Di samping itu, pembuatan product roadmap ini juga akan membantu perusahaan dalam melacak semua tugas mengenai proyek yang berbeda, statusnya saat ini dan berapa lama waktu yang dibutuhkan tim produk dalam menyelesaikannya.

Agar kegiatan tersebut bisa terlaksana dengan efektif dan efisien, maka dibutuhkan platform manajemen proyek khusus untuk mengatur berbagai kebutuhan proyek.

4. Mempertimbangkan Pembuatan Minimum Viable Product yang Baik dan Berkualitas

Bagi setiap perusahaan dari kalangan startup, bisnis UKM / UMKM ataupun perusahaan-perusahaan besar lainnya, tentunya menginginkan agar proses pengembangan produk yang dilakukan bisa menghasilkan kualitas yang terbaik bagi konsumennya.

Namun yang perlu digaris bawahi disini adalah, ketika bisnis terlalu lama dalam merencanakan produk di tengah tren consumer behavior yang terus mengalami pergerakan, tentunya akan menjadikan bisnis tersebut kehilangan peluang pangsa pasar.

Yang mana, hal ini tentu saja juga akan memberikan dampak pengaruh tersendiri bagi kualitas time to market dari suatu perusahaan.

Karena alasan itulah, maka tidak mengherankan jika tim produksi sangat perlu untuk mempertimbangkan dalam pembuatan Minimum Viable Product (MVP) terlebih dahulu.

Yang mana, MVP satu ini dikatakan sebagai versi sederhana dari pengembangan produk yang memiliki fitur khusus daya guna tinggi, dan mampu mewakili value proposition utama dari produk yang akan dihasilkan nantinya.

Atau bisa dikatakan disini, bahwa MVP tersebut merupakan produk yang bisa dipakai, diandalkan dan tetap memperhatikan kebutuhan pelanggan meskipun produk tersebut masih dalam versi sederhana.

5. Pastikan Membangun Sistem Workflow yang Jelas

Selama melakukan proses pengembangan produk baru, biasanya tim produk perusahaan akan menemukan banyak sekali tugas yang memang perlu diselesaikan secepat mungkin.

Karena itulah, disini pihak manajer perusahaan sangat penting untuk mengefisiensikan dan menerapkan strategi mengoptimalkan time to market di dalamnya.

Caranya, yakni dengan membangun workflow/alur kerja yang jelas dan berjalan dengan baik selama proses pengembangan produk perusahaan berlangsung.

Pembuatan workflow/alur kerja tersebut, tentunya bukan tanpa alasan dilakukan oleh perusahaan lantaran memang memiliki tujuan utama di dalamnya.

Dimana tujuan dibuat workflow yang jelas dan berjalan dengan baik, yakni untuk memudahkan bagi setiap perusahaan dalam menyelesaikan pekerjaannya. Serta dapat menggunakan pemahaman yang konkret, mengenai segala hal yang harus dilakukan selama proses pengembangan produk.

Dengan menerapkan beberapa strategi mengoptimalkan time to market yang sudah dijelaskan di atas, maka besar kemungkinan pengembangan produk maupun jasa layanan bisnis yang dilakukan akan mengalami kesuksesan.

Bahkan, kesuksesan ini juga akan sangat memengaruhi keberhasilan kegiatan promosi brand bisnis di berbagai pelanggan yang potensial.

Baja Juga : 10 Ide Usaha Makanan Ringan Untuk Pemula, Layak Dicoba