Ketahuilah Jenis Transaksi Bisnis yang Sering Dilakukan oleh Perusahaan


Saat ingin melakukan kegiatan yang berurusan dengan bisnis, maka kita harus memahami terlebih dahulu mengenai jenis transaksi bisnis yang sering dilakukan oleh para pebisnis.

Untuk mengetahui jenis-jenisnya, Anda bisa menyimak beberapa penjelasan singkat yang ada di bawah ini.

Jenis Transaksi Bisnis yang Harus Anda Ketahui


Secara umum, transaksi bisnis bisa didefinisikan sebagai transaksi keuangan yang melibatkan kedua pihak atau lebih dan berkaitan dengan proses pertukaran jasa, uang, dan barang.

Agar melakukan transaksi bisnis, maka kedua belah pihak harus saling memberikan keuntungan. Nah, berikut ini adalah beberapa jenis transaksi bisnis yang bisa Anda ketahui:

1. Berdasarkan Penukaran Uang

Jenis transaksi bisnis dibagi menjadi beberapa kategori, dan yang pertama dikategorikan berdasarkan dengan proses penukaran uang.

Dalam kategori ini, ada tiga jenis transaksi yang sering digunakan oleh banyak orang, yakni:

  • Transaksi Non Tunai

Sesuai dengan namanya, transaksi non tunai ini dilakukan tanpa harus menggunakan uang cash. Instrumen yang dipakai untuk melakukan transaksi ini berupa alat elektronik sehingga proses transaksi pun menjadi lebih praktis lagi.

Alat untuk pembayaran transaksi non tunai tidak memerlukan keberadaan uang kartal dan masyarakat modern menyebutnya dengan istilah cashless.

Sebenarnya, transaksi non tunai ini tidak berkaitan dengan apakah uang tunai tersebut dibayarkan di masa yang akan datang atau tidak.

Sebagai contoh, ketika Perusahaan A membeli peralatan dari Perusahaan B dan ternyata mesin tersebut  rusak, maka proses pengembaliannya tidak akan memerlukan uang tunai. Dengan begitu, Perusahaan A bisa segera memperoleh kompensasi dengan lebih cepat tanpa harus menunggu lagi.

  • Transaksi Kredit

Jenis transaksi bisnis yang selanjutnya adalah transaksi kredit, di mana uang tunai tidak akan berpindah tangan secara langsung kepada pihak lainnya ketika transaksi sedang terjadi. Dalam artian bahwa uang tunai tersebut akan dibayarkan atau diterima ketika sudah diproses di waktu yang lain.

Contohnya, Anda hendak membeli beberapa produk yang berasal dari perusahaan A dengan harga 15 juta rupiah. Atas permintaan Anda tadi, perusahaan tersebut telah menyetujui untuk menerima pembayaran sebesar 15 juta rupiah untuk produk yang akan dijual kepada Anda di bulan yang selanjutnya.

Anda pun menjadi pemilik produk tersebut dan secara legal boleh membawanya menuju ke perusahaan Anda.

Hal tersebut merupakan transaksi kredit sebab Anda belum melakukan pembayaran kepada perusahaan A tersebut secara langsung ketika melakukan pembelian produk.

  • Transaksi Tunai

Berkebalikan dengan transaksi non tunai, transaksi tunai merupakan suatu transaksi yang memang melibatkan uang tunai. Uang tersebut akan diterima dan dibayarkan secara langsung saat itu juga ketika sedang ada proses transaksi keuangan.

Di zaman modern seperti saat ini, transaksi secara tunai tidak terbatas lagi dengan hanya menggunakan uang dalam bentuk koin atau kertas saja.

Sebab, sekarang pebisnis juga akan menerima alat pembayaran yang menggunakan kartu kredit atau debit, asalkan kartu tersebut sudah dikeluarkan oleh lembaga keuangan dan dikategorikan sebagai transaksi dalam bentuk uang tunai.

Bahkan, alat pembayaran digital yang saat ini sedang sangat marak ditemukan pun termasuk ke dalam metode pembayaran transaksi tunai.

2. Hubungan Institusional

Kategori yang kedua ini dibedakan berdasarkan hubungan institusionalnya. Beberapa jenis transaksi bisnis untuk kategori ini ada dua, yakni eksternal dan internal.

  •  Transaksi Eksternal

Transaksi eksternal memiliki arti sebagai transaksi yang bertukar nilai antara perusahaan dengan pihak eksternal dan hal ini kemungkinan besar bisa dilakukan untuk segala jenis bisnis. Transaksi ini melibatkan perusahaan luar seperti vendor, supplier, bahkan hingga konsumen.

Ada beberapa contoh transaksi eksternal yang sering ditemukan dalam kehidupan bisnis, seperti pembayaran sewa gedung kantor, pembayaran utang kepada pihak supplier, penjualan barang pada konsumen, pemberian gaji untuk karyawan, dan lain sebagainya.

Salah satu pihak dapat dikatakan sebagai pihak eksternal apabila melihat dari sudut pandang pihak yang lainnya.

  •  Transaksi Internal

Jenis transaksi bisnis internal ini bisa dilakukan tanpa harus melibatkan pihak yang berasal dari luar perusahaan, bahkan tidak perlu melibatkan pertukaran nilai antara kedua pihak.

Meskipun proses ini hanya terjadi di dalam lingkup satu organisasi atau perusahaan saja, namun transaksi internal ini tetap bisa diukur secara moneter.

Salah satu contoh transaksi internal yang bisa diketahui yaitu penghapusan piutang usaha, pembayaran gaji karyawan, penyusutan aset tetap, hilangnya aset karena kebakaran atau aktivitas ekonomis, dan masih ada banyak lagi yang lainnya.

Transaksi internal dalam bentuk penyusutan tersebut sangat mempengaruhi kondisi keuangan milik perusahaan.

3. Berdasarkan Waktu

Berdasarkan waktunya, jenis transaksi bisnis dibedakan menjadi tiga yakni sedang berlangsung, kompleks, dan sederhana. Berikut ini adalah beberapa penjelasan mengenai setiap jenis transaksi tersebut:

  • Transaksi Sedang Berlangsung

Transaksi sedang berlangsung memiliki arti bahwa transaksi tersebut dilakukan dan segera diselesaikan pada saat itu juga.

Hubungan antara perusahaan dengan bank yang digunakan termasuk ke dalam transaksi yang sedang berlangsung, dan contoh lainnya yaitu kontrak antara vendor yang melibatkan beberapa transaksi lainnya.

Tidak hanya itu, namun transaksi ini juga bisa melibatkan transaksi internasional dengan perusahaan asing. Pinjaman dari satu pemerintah dengan pemerintah negara lain dalam bentuk apa pun juga termasuk ke dalam jenis transaksi ini.

  • Transaksi Kompleks

Transaksi kompleks melibatkan pihak yang cukup rumit dan memerlukan banyak sekali persiapan untuk mempersiapkannya.

Salah satu contoh transaksi kompleks ini sering dilakukan oleh agen perjalanan, sebab mereka harus memesan tiket kendaraan baik itu melalui darat, udara, atau laut, hingga memesan hotel yang sesuai keinginan pelanggan.

Dalam transaksi kompleks, transaksi itu tidak bisa selesai dalam hitungan satu dua hari saja, karena memerlukan banyak waktu untuk menjamin seluruh persiapan sudah selesai.

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika banyak pihak yang harus melakukan transaksi jenis ini dengan penuh kehati-hatian dan teliti.

  • Transaksi Sederhana

Berbanding terbalik dengan transaksi kompleks, transaksi sederhana adalah transaksi yang sangat mudah untuk dilakukan dan praktis untuk menyelesaikannya.

Ada beberapa contoh transaksi sederhana yang biasa ditemukan bahkan mungkin sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari, seperti kegiatan makan di restoran, membeli barang mahal seperti mesin cuci, bahkan memotong rambut juga termasuk jenis transaksi sederhana.

Mayoritas transaksi sederhana merupakan peristiwa tunggal yang kemungkinan besar tidak akan terulang lagi. Bahkan meskipun transaksi itu terjadi lagi, akan memerlukan beberapa waktu antara pihak pembeli dengan perusahaan yang menyediakan produk atau pun jasa tersebut.

Oleh karena itu, transaksi sederhana ini tidak sesulit transaksi lainnya karena prosesnya memang tidak rumit sama sekali.

Agar perusahaan selalu lancar dalam kegiatan bisnis, maka penting untuk menerapkan jenis transaksi bisnis yang sesuai. Dengan begitu, maka Anda bisa memantau kegiatan bisnis dengan lebih saksama serta melihat perkembangan laporan keuangan perusahaan.

Dijamin, perusahaan bisa berjalan dengan stabil dan tidak terkena masalah apabila transaksi dilakukan dengan pihak yang tepat.

Baca Juga : 11 Tips Untuk Menjadi Blogger Sukses, Hasilkan Cuan Tambahan!